15 Oktober 2012

5th Gathering: Main Origami

klik gambar untuk zoom in












Permainan Tradisional Jepang

Berikut ini adalah beberapa mainan tradisional jepang

Hanetsuki

Mungkin kalian sudah pernah melihat gambar tradisional Jepang yang dilukis diatas raket ini, tapi belum menyadari kalau raket itu adalah perangkat permainan Hanetsuki. Jadi, bukan sekedar pajangan ruang loh. Permainan ini mirip permainan bulutangkis/badminton, hanya saja tanpa net dan raket yang digunakan terbuat dari kayu. Raket kayu yang dilukis ini disebut hagoita, umumnya berbentuk persegi dengan lebar 15-20 cm.
Bola yang digunakan tidak jauh berbeda dengan bola bulutangkis. Cara mainnya sama seperti memainkan bulutangkis, hanya saja jika salah satu pemain tidak bisa memukul balik bola dari lawan, maka lawannya boleh mencoretkan tinta non toxic diwajah pemain tersebut. Mainan ini paling sering dimainkan saat perayaan tahun baru karena anak-anak sering riuh gembira melihat atau memperoleh kesempatan mencoret-coret wajah lawan mainnya. Permainan ini sudah ada sejak 500 tahun yang lalu. Belakangan, karena seni lukis pada hagoita semakin meningkat nilai artistiknya, tidak sedikit orang jepang yang menjadikan hagoita sebagai barang pajangan di rumah-rumah.


Tako / Layangan

Permainan layangan ini diperkenalkan pertama kali oleh bangsa Cina pada zaman Nara (649-794), dan mencapai puncak kepopulerannya pada zaman Edo (1603-1867). Ada sekitar 130 jenis layangan yang dibuat dengan variasi berbeda-beda, mewakili tiap-tiap daerah yang ada di Jepang. Layangan yang masih banyak digemari hingga saat ini adalah jenis yakkodako, yaitu layangan dengan lukisan pejuang Jepang lengkap dengan kostum perangnya. Saat ini, layangan dalam bentuk artistik seperti layangan pada zaman leluhur dahulu masih dimainkan pada perayaan Tahun Baru, Kodomo no Hi (Hari Anak-anak Jepang) atau menyambut kelahiran putra pertama. Selain itu, di Jepang juga ada festival hamamatsu, yaitu pentas adu layangan. Dalam festival ini, layangan yang sudah mengikuti selera perkembangan zaman, bahkan yang sudah teramat canggih, diperagakan. Malah sudah ada layangan dalam ukuran luar biasa, yang mencapai 1090 square feet!.

13 Oktober 2012

Kata santun dan gelar kehormatan Jepang


San
Adalah kata santun yang ditambahkan dibelakang nama agar terdengar lebih sopan. Kata ini bisa digunakan untuk laki-laki maupun perempuan. Bisa juga untuk ditambahkan dibelakang nama pekerjaan ataupun gelar.

Contoh :
nama keluargaYamada-sanTuan Yamada
nama depanYoko-sanNona Yoko
Pekerjaanhonya-sanBpk/Ibu Penjual Buku
sakanaya-sanIbu Penjual ikan
Gelarshichou-sanBapak Walikota
oisha-sanBapak dokter
bengoshi-sanPengacara

Chan
Penggunaannya untuk memanggil nama anak kecil. Bisa juga untuk orang yang sangat akrab seperti pacar atau seseorang (biasanya gadis) yang kekanakan atau imut. Bisa juga digunakan oleh anak kecil ke orang dewasa.

Contoh:

Mika-chanMika
ojii-chanKakek
obaa-chanNenek
oji-chanPaman

Kun
Digunakan untuk memanggil laki-laki yang sebaya atau lebih muda dari kita (junior). Kata ini kurang sopan dibandingkan dengan San. Kata ini digunakan untuk teman laki-laki sebaya yang akrab atau lebih muda. 

Contoh:
Shinichi-kun

Sama
Kata santun yang digunakan untuk akhiran nama seseorang yang dihormati atau mempunyai kedudukan lebih tinggi. Bisa juga digunakan pada pelanggan. 

Contoh:
Orihime-sama (tuan putri)

Senpai
Senpai digunakan untuk memanggil senior di sekolah, kampus, club, komunitas atau grup lain. Siswa atau Mahasiswa yang lebih senior dipanggil senpai.

Contoh:
Tsubasa-Senpai (kak Tsubasa) bisa juga memanggil Senpai saja.

Kohai
Digunakan oleh senior untuk memanggil junior, namun jarang digunakan. Lebih sering memanggil namanya saja atau kata santun lain.

Sensei
Digunakan untuk memanggil Guru, dokter, pengacara dan tokoh yang mempunyai wewenang. Gelar ini juga digunakan untuk seseorang yang mempunyai keahlian atau menguasai tingkat tertentu seperti seniman dan lain sebagainya. Kata sensei juga sering digunakan untuk gelar mangaka (seniman/pengarang manga) di jepang.

11 Oktober 2012

Partikel Wa/Ha dan No

1. Partikel ha (wa)

Partikel wa adalah pertikel yang paling mendasar di dalam bahasa jepang, partikel ini diletakkan setelah subjek. Partikel ini hampir sama dengan tobe dalam bahasa inggris, hanya saja tobe dalam bahasa inggris lebih dari satu dan disesuaikan dengan subjeknya, tapi dalam bahasa jepang semua subjek tobe-nya adalah partikel wa.
Partikel wa ini berfungsi untuk menerangkan diri sendiri, orang lain dan benda.

POLA KALIMAT
Subjek + ha [wa] + kata benda/profesi + desu (+)
Subjek + ha [wa] + kata benda/profesi + ja/dewa arimasen (-)
Subjek + ha [wa] + kata benda/profesi + desuka (?)

Contoh :
a. Watashi wa sensei desu
b. Maiku Mira san wa Amerika Jin desu
c. Mira san wa enjinia ja arimasen (Mira bukan seorang teknisi. Enjinia: engineer/teknisi)
d. Jose san mo enjinia ja arimasen ( mo menyatakan juga)
e. Anata wa isha desuka
Hai, watashi wa isha desu (isha: doctor)
..iie, watashi wa isha dewa arimasen


2. Partikel no
Partikel no menyatakan kepemilikan atau tentang, partikel no dalam bahasa inggris mirip dengan of. misal: secret of happiness (rahasia kebahagiaan). capital of Japan (ibukota Jepang). Bisa berarti milik.... miliknya.... dari.... tentang... dan .....nya (sesuai kalimat)

Pola kalimat :
Pemilik + no + yang dimiliki …..
Kata benda (tentang) + no + kata benda …..

Contoh :
a. Sakura no sensei ( guru Univ. sakura, no disini menyatakan bahwa sensei (guru) di situ milik Univ. Sakura.)
b. Watashi no hon (buku saya, no di sini menyatakan bahwa buku itu milik saya)
c. Konpyuta no hon (buku computer, no disini menyatajn bahwa buku itu berisi tentang computer)
d. Sakka no zasshi ( majalah bola, no di sini menyatakan bahwa majalah itu berisi tentang sepak bola)

10 Oktober 2012

Gathering Tomodachi Club

Gendung Cakra lantai dasar
tempat kumpul Tomodachi kurabu

Setiap hari senin jam 15.30 - 17.00 Tomodachi kurabu mengadakan acara gathering rutin dimana para anggota bisa belajar bahasa jepang dan membahas berbagai kebudayaan jepang baik itu tradisional maupun budaya pop (anime, manga, dll). Melepas kepenatan dikala sibuk kuliah dengan share hal yang menyenangkan ke teman-teman yang mempunyai yang sama, kita menyebutnya party after study :D

09 Oktober 2012

Pelajaran Bahasa Jepang 3: Ya, saya mengerti.

Ibu Yamada yang bertugas memandu Kuon sedang memeriksa jadwal hari ini ketika tiba-tiba ia menyadari hari ini ada rapat penting.



Ungkapan Penting: HAI, WAKARIMASHITA

Percakapan
山田クオンさん、ちょっと…。Kuon, ada waktu sebentar?
YAMADAKUON-SAN, CHOTTO...
クオンはい。Ya.
KUONHAI.
山田今日、これから会議があります。
出て下さい。
Hari ini ada rapat, mulai dari sekarang.
Tolong hadir.
YAMADAKYÔ, KOREKARA KAIGI GA ARIMASU.
DETE KUDASAI.
クオンはい、わかりました。
場所はどこですか?
Ya, saya mengerti.
Di mana tempatnya?
KUONHAI, WAKARIMASHITA.
BASHO WA DOKO DESU KA?

File Audio (MP3): Klik Disini

Kiat Hidup di Jepang (じょうたつのコツ)



Bangsa Jepang sangat mementingkan keharmonisan hubungan antarmanusia. Untuk itu kita berusaha menghindari cara penolakan yang tegas karena dapat mempengaruhi hubungan baik selama ini.

Misalnya, ketika ditawari makanan yang tidak kita sukai, maka pertama-tama kita harus memperlihatkan penghargaan atas tawaran tersebut dengan mengucapkan Arigatô gozaimasu yang artinya "terima kasih", lalu setelah itu barulah kata penolakan yang sifatnya mengelak; Chotto..., artinya "nggg....". Kata chotto ini berguna sekali karena bisa dipakai untuk memanggil orang, dan juga bisa dipakai untuk menolak. Ungkapan yang tidak langsung ini sering dipakai dalam dunia bisnis.

Ungkapan-ungkapan halus seringkali digunakan dalam dunia bisnis. Sebuah ungkapan yang sering dipakai untuk menolak suatu kesepakatan bisnis dengan klien adalah Kentô shitemimasu. Meskipun Kentô shitemimasu pada dasarnya berarti "Saya akan pertimbangkan," ungkapan ini bernuansa "Tolong jangan berharap jawaban positif."

JAPAN OVERDRIVE - Grand Fusion

Japan Overdrive - Grand Fusion
klik gambar untuk memperbesar

JAPAN OVERDRIVE “Grand Fusion”
Saturday | 27.10.2012
@Gedung Seni budaya, Cak Durasim Surabaya 
Jl. Genteng Kali No.85, Surabaya 

Start : 9.AM – 5.PM
HTM : Rp 15.000,-

Yosakoi Performance
NISEIKAI, Universitas Airlangga

Double Fun Games
CosSINGER & SMART in COSTUME

Live Japanese Music
Akiba Street – Bakaranger (J-Zone) – Chocolatino – Exogenesis – In D’Lamp – Kelly Street – Madisson Boys – Oh My God – Otaku – Twenty Five Days

Community Parade & Exhibition
COSURA (SBY) – Fabulous Sensation – J-Zone Indonesia (MLG) – MIRAI (SBY) – Shohoku (SDA) – Anku Wota Dance (SBY) – Vocapost – I no ARASHI – JJF (MLG) – PERI (SBY)

ALL SUPPORTED BY :
Waroeng Koffie – Wooden Pencil T-Shirt Div. – Memoire Custom Shop – I no ARASHI – OITAKO

02 Oktober 2012

Berbagai alasan anda harus menunduk di Jepang

Membungkuk dan menundukkan kepala di Jepang dapat digunakan sebagai salam, perkenalan, menunjukkan rasa hormat atau permintaan maaf. Terdapat beberapa jenis membungkuk di Jepang yang akan berguna jika Anda mengetahuinya.

Salam

Adalah hal yang umum untuk memberi sekitar 10° anggukan kepala dan bahu untuk memberi salam pada seorang teman. Ini juga berlaku saat kita mengucapkan selamat tinggal.




Perkenalan

Baik perkenalan formal maupun santai diharapkan untuk membungkuk sekitar 30 ° menggunakan tubuh bagian atas Anda. Sangat penting untuk menjaga kepala dan bahu Anda lurus dan tangan ke samping.
Setelah bertukar kartu nama, membungkuklah sekitar 1 detik atau lebih. Jangan melakukan kontak mata karena akan dianggap tidak sopan, serta perhatikan jarak Anda sehingga tidak terjadi benturan kepala (hal itu sering terjadi).
Jika orang yang Anda temui sangat penting, membungkuklah sedalam 45°. Jangan membungkuk dan berjabat tangan pada saat yang bersamaan.

Presiden Obama banyak dikritik karena membungkuk seperti ini.
Namun ini adalah kesalahan yang umum terjadi.

Pelajaran Bahasa Jepang 2: Apa itu?


Supervisor Kuon, Ibu Yamada menyerahkan sesuatu yang sangat penting dalam pekerjaannya. Apa itu?



Ungkapan Penting: SORE WA NAN DESU KA?

Percakapan
山田クオンさん。
これがあなたの名刺です。
Kuon,
ini kartu nama Anda.
YAMADAKUON-SAN,
KORE GA ANATA NO
MEISHI DESU.
クオンありがとうございます。
それは何ですか?
Terima kasih banyak.
Apa itu?
KUONARIGATÔ GOZAIMASU.
SORE WA NAN DESU KA?
山田これは社員証です。Ini kartu tanda pengenal Anda.
YAMADAKORE WA SHAINSHÔ DESU.

File Audio (MP3): Klik Disini

Keterangan:
Kore: untuk menunjuk benda yang berada dekat pembicara(kita) atau bisa diartikan ini
Sore:  untuk menunjuk benda yang berada dekat lawan bicara atau bisa diartikan itu
Nan desuka (nani desuka). Nani adalah Apa sedangkan ka adalah partikel tanya

Penggunaan kore, sore, are, kono, sono, dan ano
Keenam kata di atas adalah kata tunjuk, tapi penggunaannya berbeda. Kore, sore, dan are merupakan pengganti subjek jadi setelah ke tiga kata tersebut harus ada partikel wa.
Sementara kono, sono, ano, selalu di ikuti kata benda dulu baru partikel wa.
Pola kalimat : kore, sore, are wa kata benda desu (+)
Kono, sono, ano + kata benda + wa + [………. Desu (+)]
Contoh:
a. Kore wa hon desu (ini buku)
b. Sore wa jisho ja arimasen
c. Ano kasa wa watashi no desu
d. Ano tokei wa dare no desuka (jam tangan itu siapa punya?)
e. Kono kaban wa watashi no desu

Kiat Hidup di Jepang (じょうたつのコツ)

Yang dimaksud dengan Ko-so-a-do kotoba adalah kata tunjuk kore, sore, are dan kata tanya dore yang artinya "yang mana". Kotoba sendiri artinya "kata". Ko-so-a-do kotoba dipergunakan juga untuk menunjukkan tempat. Koko artinya "di sini", soko artinya "di situ", asoko artinya "di sana" dan doko artinya "mana". 

Ko-so-a-do kotoba ini sangat berguna karena kita bisa memakainya tanpa perlu lagi menyebutkan kalimatnya secara lengkap. Tetapi tentunya kita harus yakin terlebih dahulu bahwa lawan bicara kita mengerti apa yang kita maksud, karena sering terjadi kesalahpahaman. Misalnya seorang suami mengatakan kepada istrinya, "Ambilkan itu". Yang dimaksud adalah surat kabar, tapi justru sang istri mengambilkan kacamata.

18 September 2012

Pelajaran Bahasa Jepang 1: Apa kabar? Nama saya adalah...



Kuon adalah seorang warga negara Vietnam berusia 25 tahun. Ini adalah hari pertama ia bekerja di kantor pusat. Apakah dia bisa mengucapkan salam dengan benar dalam bahasa Jepang?


Ungkapan Penting: HAJIMEMASHITE WATASHI WA KUON DESU

Percakapan
クオンはじめまして。Apa kabar?
KUONHAJIMEMASHITE.
私はクオンです。Saya Kuon.
WATASHI WA KUON DESU.
ベトナムから来ました。Saya berasal dari Vietnam.
BETONAMU KARA KIMASHITA. 
よろしくお願いします。Senang bertemu Anda.
YOROSHIKU ONEGAI SHIMASU.

File Audio (MP3): Klik Disini

Materi Tambahan:

Kalimat Negatif : Kata benda1 wa kata benda2 dewa/ja arimasen

Apakah anda guru : Anata wa sensei desu ka.
あなたはせんせいですか。
Bukan : Iie, chigaimasu.
いいえ、ちがいます。
Saya bukan ____. : Watashi wa ____ dewa arimasen.
わたしは___ではありません。
Saya bukan guru. : Watashi wa sensei dewa arimasen.
わたしはせんせいではありません。
Saya bukan Arif. : Watashi wa Arif dewa arimasen.
わたしはアリフではありません。
Saya bukan orang Jepang. : Watashi wa nihon-jin ja arimasen.
わたしはにほんじんじゃありません。

Kosa kata :
• Anata (あなた) : Kamu, Anda
• Dewa arimasen (ではありません) : Bukan (formal)
• Ja arimasen (じゃありません) : (Bukan, informal)
• Sensei (せんせい) : Guru
• Nihon-jin (にほんじん) : Orang Jepang


Kiat Hidup di Jepang (じょうたつのコツ)

Bila Anda pernah bekerja atau bergaul dengan orang Jepang, tentunya Anda sering melihat orang Jepang membungkuk mengucapkan Yoroshiku onegai shimasu. Ungkapan Yoroshiku onegai shimasu tidak hanya dipergunakan untuk memperkenalkan diri saja, melainkan juga ketika kita hendak meminta tolong kepada orang lain.

Misalnya, ungkapan Yoroshiku onegai shimasu kadang-kadang dituliskan di akhir surat atau email. Meskipun tidak ada permintaan tolong secara khusus, tetapi dengan menuliskan Yoroshiku onegai shimasu merupakan cara mengungkapkan salam secara umum yang mencakup semua isi surat atau email. Boleh dikatakan ini merupakan ungkapan Jepang yang sangat khas. 

Lalu bagaimana kita menjawab seandainya ada orang yang mengucapkan Yoroshiku onegai shimasu kepada kita? 

Jawabannya sama: Yoroshiku onegai shimasu!


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...